Merawat itu Belajar

Pelajaran baik yang Allaah tunjukkan ke aku hari ini. Aku dapatkan saat mencoba merawat kembali tanaman-tanaman milik mamah.

Begini ceritanya.

Dari 3 hari yang lalu, aku selalu saja overthinking (memikirkan sesuatu berlebihan), bahkan sampai mungkin mengganggu seseorang. Iyap, aku tidak sesempurna itu kok :)

Lalu, dari tadi malam aku mencoba mencari cara utk menyalurkan emosi-emosiku yg berlebihan itu, jalan-jalan cari sketchbook dan painting tools. Dan tadi pagi, mencoba untuk berkebun.

Aku mulai dari membersihkan daun-daun yg berserakan di sekitar pot tanaman punya mamah, cz mamahku punya tanaman sebanyak itu sampe nyiramnya harus berulang-ulang isi air🙂

Gakk sengaja, eh sengaja sih, aku coba mindahin tanaman yg ada di foto ini, aku gak tau nama latinnya, yg ku tau, mamah sering bilang, "bunga kupu-kupu" mungkin karena bentuknya ya.

Eh tiba-tiba adikku datang dan said, "eh jgn sembarangan, kena mati!"

Aku yg gak berilmu ini said, "emang dipindah doang bisa mati." Sambil gak percaya.

Trus tadi siang, mamah cek lagi tanamannya dan nanya, "tadi emang diapain aja tanamannya. Itu kalo gak hati-hati atau dipegang asal, dia bisa stress dan mati."

Aku tertegun dan said, "cuman dipindah mah, trus disiram."

Mamah said egen, "liat aja tuh beberapa hari lagi pasti mati."

Aku, 🙂🙂🙂.

Pelajaran baik yg aku dapat, ternyata kita perlu belajar dulu sebelum ngerawat sesuatu ya fren. Gak terkecuali mau ngerawat manusia. Yap, aku belajar bahwa sebelum kita dekat dengan seseorang, kita perlu tau dulu bagaimana cara merawat hubungan dengannya, bagaimana kepribadian orang itu, apa kesukaan dan ketidaksukaannya, agar kita tidak membuat dia stress dan even sampai merasa (mati :( )

Padahal cuman berkebun, Allaah dah beri pelajaran sebaik ini🙂 Alhamdulillah

I can do it. Aku yakin bisa lari dari pikiran berlebihan ini sesegera mungkin, bismillah!!! Berusaha kembali merawat dengan baik.

Makasih sudah mau membaca dan memahami tulisanku 🌻💙

Ara, 2022.

Ruang tamu rumah Banjarbaru.